Fakta Unik

Bukan FIFA Siapa Sebenarnya yang Mengatur Undang-Undang Resmi Permainan Sepak Bola?

Ketika berbicara tentang sepak bola, kebanyakan orang langsung mengaitkannya dengan FIFA, organisasi yang dikenal sebagai otoritas tertinggi olahraga ini di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa FIFA ternyata bukan lembaga yang membuat dan mengatur undang-undang resmi permainan sepak bola? Di balik layar, ada organisasi lain yang menjadi otak di balik setiap perubahan aturan — mulai dari penggunaan VAR, format tendangan penalti, hingga ketentuan offside. Artikel ini akan mengupas siapa sebenarnya pengatur hukum permainan sepak bola dan bagaimana peran FIFA di dalamnya.

Mengenal IFAB

Tidak sedikit yang berasumsi bahwa FIFA adalah pembuat aturan resmi sepak bola. Namun kenyataannya, pengatur utama adalah IFAB yang bertugas menetapkan Laws of the Game. Didirikan di Inggris pada 1886, jauh sebelum FIFA berdiri. Tujuannya adalah menjaga konsistensi aturan sepak bola. Meskipun FIFA memiliki pengaruh global, FIFA hanya berperan sebagai anggota dari lembaga tersebut.

Hubungan FIFA dan IFAB

Meskipun dikenal luas, FIFA bukan satu-satunya pemegang otoritas. FIFA turut serta sebagai anggota dengan hak suara tertentu. Sistem pengambilan keputusan dalam IFAB melibatkan empat federasi Inggris dan FIFA. Empat asosiasi Inggris memiliki total empat suara, dengan FIFA membawa suara mayoritas dunia. Dalam setiap revisi Laws of the Game, diperlukan minimal enam dari delapan suara. Artinya, setiap perubahan harus melalui musyawarah bersama.

Tahapan Pengesahan Regulasi Sepak Bola

Setiap revisi terhadap peraturan resmi melalui proses panjang dan terukur. Organisasi ini menyelenggarakan Annual General Meeting setiap tahun guna membahas rekomendasi baru dari federasi atau FIFA. FIFA seringkali mengusulkan perubahan, sebab FIFA memahami kebutuhan kompetisi dunia. Akhirnya, IFAB yang menilai apakah ide itu sesuai dengan prinsip permainan. Salah satu bukti nyata, penggunaan sistem bantuan wasit video, berasal dari inisiatif FIFA tetapi disetujui oleh IFAB setelah melalui eksperimen panjang. Evaluasi penerapan aturan eksperimental memerlukan laporan teknis dan statistik. Ini membuktikan peran keduanya saling melengkapi.

Contoh Aturan yang Diubah

Sepanjang sejarah sepak bola modern, IFAB menjadi pelopor berbagai revisi penting. Dari larangan kiper menangkap bola operan, setiap pembaruan dikaji secara mendalam oleh lembaga tersebut. Reformasi penting lainnya, yakni hadirnya Video Assistant Referee. Ketika pertama kali diuji, ada kekhawatiran akan menurunkan spontanitas di lapangan. Namun setelah disempurnakan, penggunaan VAR terbukti membantu keadilan. Selain itu, revisi mengenai posisi pemain saat offside. Dalam versi terbaru, membuat interpretasi wasit menjadi lebih jelas.

Mengapa FIFA Tetap Punya Kuasa Besar

Meskipun bukan pengatur utama peraturan, FIFA menjadi penggerak utama di level global. FIFA bertanggung jawab atas pelaksanaan turnamen besar seperti Piala Dunia. Selain itu, FIFA juga berperan dalam edukasi wasit. Kolaborasi antara kedua lembaga ini membuat sepak bola terus berkembang. FIFA juga memastikan tidak ada penyimpangan dalam penerapan hukum permainan.

Penutup

Banyak orang tidak menyadari bahwa **FIFA** bukanlah pembuat undang-undang resmi dalam sepak bola. Tugas tersebut dipegang oleh **IFAB**, lembaga independen yang sudah berdiri jauh sebelum FIFA lahir. Meski begitu, FIFA memainkan peran besar dalam memastikan aturan-aturan IFAB diterapkan secara global dan tetap relevan dengan perkembangan zaman. Keduanya saling melengkapi — IFAB menjaga keaslian dan keadilan dalam hukum permainan, sementara FIFA menjaga agar semangat sepak bola tetap hidup di seluruh dunia. Kombinasi inilah yang membuat sepak bola menjadi olahraga paling populer, terorganisir, dan terus berevolusi hingga hari ini.

Related Articles

Back to top button